Fakta Unik Tentang Kengerian Bajak Laut Somalia Yang Jarang Di ketahui Orang


Kelompok bandit lautan ini bisa datang kapan saja dan dari mana saja di tengah luasnya samudra. Dan kalau sudah bertemu dengan kelompok perompak ini tentu para pelaut akan mati kutu, karena tak ada tempat kabur ditengah kepungan air laut. Saat itu mereka akan dihadapkan dengan situasi penyanderaan yang mencekam hingga resiko di bantai. Untungkan kebanyakan pembantaian yang dilakukan oleh bajak laut biasanya terjadi di masa lalu dimana para perompak biasanya akan menjarah kapal dan menghabisi seluruh awaknya.
Berbeda dengan saat ini dimana bajak laut, lebih memilih untuk meminta tebusan pada pihak perusahaan kapan maupun negara dari awak kapal. Kita tentu masih ingat ketika pada tahun 2011 yang lalu Kapal MV Sinar Kudus di bajak oleh perompak Somalia. Untungnya berkat kinerja cepat TNI dan Pemerintah yang mengirim pasukan Katak Kopasus, hanya berselang 2 hari setelah pembajakan tepatnya pada 18 Maret 2011. Kapal MV Sinar Kudus berhasil direbut kembali setelah para perompak berhasil dipukul mundur. Saat ini sendiri wilayah laut Somalia merupakan wilayah paling rawan pembajakan dan penuh dengan perompak. Para perompak Somalia bisa dibilang sebagai rajanya bajak laut di dunia saat ini. Kesangaran mereka yang tak kenal takut telah menebar kengerian tersendiri bagi para pelaut. Namun dibalik kengerian tersebut ada hal-hal unik tentang Bajak Laut Somalia yang jarang diketahui orang. Ini Dia :

Beberapa modus cerdas mereka diantaranya adalah menggunakan kapal yang dibajak sebagai kapal induk untuk membajak kapal lain. Dengan cara ini dalam sekali pembajakan mereka bisa membajak 2 kapal sekaligus. Ibarat menembak 2 burung dengan satu peluru dan kalau berhasil maka hasilnya di jamin akan dobel, hanya dengan sekali berangkat membajak. Selain itu mereka juga biasanya akan menginncar kapal yang sedang di bajak. Tentu mereka tak akan susah-susah berebut dengan bajak laut lain, karena yang akan mereka lakukan hanyalah menunggu bajak laut lain pergi dari kapal tersebut setelah menerima uang tebusan. Setelah itu mereka akan gantian menduduki kapal yang baru dibajak itu. Cara ini lebih efektif karena pemilik kapal sudah ketahuan memberikan uang tebusan tanpa melapor pada pihak berwajib. Hal ini didasari pada kebiasaan para pemilik kapal yang enggan melapor pada pihak berwajib dan membayar tebusan karena akan diganti oleh pihak asuransi. Kebayakan kapal yang memiliki jalur di laut Somalia memang biasanya sudah didaftarkan ke pihak asuransi mengingat rawanya wilayah perairan Somalia.

Somalia merupakan negara yang keras dan sarat dengan konflik saudara yang berkepanjangan. Karena itu harapan hidup maksimal warganya juga lumayan pendek hanya sampai 46 tahun. Itu berarti jika dihitung maka sekitar seperempat anak-anak di negara ini akan mati sebelum usianya mencapai 5 tahun. Dengan kondisi seperti ini mau tak mau warga Somalia dituntut untuk selalu cerdas dalam menanggapi situasi yang ada, termasuk diantaranya saat membajak kapal. Mereka tak boleh sampai gagal, karena jika tidak maka berarti mereka telah membuang-buang waktu mereka yang berharga. kecerdasan Bajak Laut Somalia ini bisa dilihat dari beragamnya modus mereka saat membajak kapal. Selain itu mereka juga cukup sistematis dalam menjalankan aksinya. Jadi meski peralatan untuk membajak sangat minim kita jarang mendengar ada aksi pembajakan yang gagal.

Uang Tebusan Harus Dijatuhkan Dari Langit

Mungkin banyak yang heran kenapa Bajak Laut Somalia, sangat sulit dilacak dan nyari selalu bisa kabur tanpa jejak usai menerima uang tebusan. Itu semua karena mereka memiliki cara untuk mendapatkan uang tebusan tanpa harus bertemu muka dengan orang yang membayar tebusan tersebut. Para bajak laut ini biasanya akan meminta tebusan dalam bentuk uang cash dan uang tersebut harus dijatuhkan dari langit. Uang tersebut biasanya akan dijatuhkan dari pesawat menggunakan parasut langsung ke kapal yang sedang disandera.

Cara ini bisa dibilang sangat efektif karena mereka dapat menghindari konfrontasi dengan pihak lain yang memasuki kapal. Setelah uang diterima para bajak laut ini tinggal kabur dan menghilang di lausnya laut Somalia. Dengan cara ini menurut sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2011 yang lalu, satu kelompok bajak laut Somalia diperkirakan bisa meraup uang hingga 146 juta dollar dalam satu tahun saja. Besarnya angka Teluk Aden yang merupakan wilayah beroperasi para bajak laut ini memang merupakan jalur laut yang sangat padat. Di Teluk ini dalam setahun ada sekitar 20.000 kapal kargo yang lewat dan jika para bajak laut ini bisa menyandera 20 kapal dalam setahun dengan rata-rata tebusan mencapai 10 - 20 juta dollar maka sudah bisa di bayangkan berapa banyak uang yang bisa`mereka kantongi.

Bajak Laut Somalia justru Mengutungkan Pihak Asuransi

Salah satu dugaan lain yang menjadi penyebab sulitnya Bajak Laut di Somalia untuk di berantas adalah adanya orang-orang yang menjadi "Sponsor." Hal ini tak lebas dari fakta bahwa sejak mulai maraknya aksi pembajakan di Somalia, biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan kapal kargo meningkat hingga 7-12 milyar dollar setiap tahunya. Biaya super besar ini mereka keluarkan untuk membeli asuransi bagi kapal-kapal kargo yang harus melintasi laut Somalia. Dari dana besar tersebut yang mengejutkan adalah bahwa ternyata hanya kurang dari 2% yang mengalir kekanting para bajak laut Somalia. Hal ini karena dari sekitar 30.000 kapal yang melintas di lau Somalia hanya sekita 0.2% saja yang berhasil dibajak. Jadi sebenarnya yang lebih diuntungkan dengan adanya pembajakan di Somalia adalah pihak asuransi. sudah menjadi rahasia umum jika Asuransi merupakan moda usaha yang berbasis Fear Economy. Nah jadi gitu guys.

Jadi semakin orang merasa takut maka bisnis ini akan semakin menghasilakn keuntungan yang besar. Bayangkan saja dari kasus pembajakan yang terjadi pada tahun 2010 yang lalu, jumlah uang tebusan yang dibayarkan hanya mencapai 148 juta dollar. Sedangkan 1.85 milyar justru mengalir ke pihak asuransi. Pihak lain yang mendapat keuntungan dengan adanya bajak laut di Somalia adalah kontraktor Private Security yang kebanjiran order untuk mengamankan kapal. selain mengamankan kapal mereka biasanya juga bertugas untuk menyelamatkan sandera dan juga menyerahkan uang tebusan. Lagi-lagi urusan ini juga melibatkan pihak asuransi, karena dalam negosiasi yang ada pihak Private Security harus selalu berkordinasi dengan pihak Asuransi untuk memastikan uang tebusan yang dibayarkan nominalnya sekecil mungkin. Gitu Lo.

0 komentar

click to leave a comment!